Tempat Pembaringan Yesus Diangkat Pertama Kali untuk Penelitian

    empeng batu tempat pembaringan jenazah Yesus Kristus dibuka pertama kali (Foto: National Geographic)

 YERUSALEM – Para peneliti baru-baru ini mengangkat sebuah lempeng batu yang diyakini sebagai tempat pembaringan jasad Yesus Kristus setelah disalibkan.

Permukaan batu tempat pembaringan jenazah tersebut berada di Gereja Makam Suci Yerusalem. Sebelumnya, permukaan makam Yesus Kristus ditutupi oleh lapisan marmer tebal.

Lapisan tersebut kemudian dibuka pertama kali sejak ditemukan pada 1555. Para peneliti dikejutkan dengan jumlah material di bawah penutup tersebut saat akan merestorasi situs tersebut.


“Akan menjadi analisis ilmu pengetahuan yang panjang. Tetapi, kita akhirnya dapat melihat permukaan batu yang asli di mana tubuh Yesus Kristus dibaringkan,” ujar peneliti dalam proyek restorasi tersebut, Fredrik Hiebert,
seperti dimuat USA Today, Kamis (27/10/2016).

Menurut Alkitab, tubuh Yesus Kristus dibaringkan di kubur yang digali di dalam bukit batu. Yesus dikuburkan setelah saudagar, Yusuf dari Arimatea, meminta mayatnya kepada Pontius Pilatus.

Jasad Yesus lalu dikapani dengan kain lenan dan pintu kuburnya ditutup dengan batu besar. Umat Kristiani meyakini bahwa Yesus Kristus bangkit pada hari ketiga setelah disalibkan. Kedua perempuan, Maria Magdalena –ibu Yesus- dan Maria yang lain mengatakan mayatnya hilang saat mengunjungi kubur tersebut pada dini hari.

Gereja Makam Suci Yerusalem sendiri dibangun oleh Kerajaan Romawi di bawah pemerintahan Kaisar Konstantinus Agung pada 325.

Gereja tersebut diyakini sebagai tempat di mana jenazah Yesus dibaringkan. Peneliti dari National Technical University of Athens, Antonia Moropoulou mengatakan, penelitian terhadap batu tempat pembaringan tersebut akan memungkinkan peneliti menjawab bentuk asli dari kubur Yesus.

“Kami sekarang berada pada momen penting untuk merehabilitasi Kubur Yesus.

Teknik yang kami gunakan untuk mendokumentasikan monumen tersebut akan memungkinkan dunia mempelajari temuan kami seolah-olah mereka sendiri sedang berada dalam Kubur Yesus,” ujar Moropoulou.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.