Teman Kantorku Masih Perawan Setelah 3 Tahun Menikah dengan Sahabatku dan Ketika Aku Mengetahui Latar Belakangnya, Ternyata...

 poker online

Perawan - Aku punya seorang sahabat yang sangat akrab sedari kami kuliah. Teman-teman kuliah kami tahu kalau kami sulit dipisahkan. Bahkan saat kami berdua kekurangan uang, sebungkus mi instan pun bisa kami bagi berdua. Suatu waktu saat papaku sakit dan aku tidak bisa membayar uang sekolah karena keadaan ekonomi keluarga kami, sahabatku ini meminjamkan dulu uang yang seharusnya jadi uang sekolahnya, membiarkan aku membayar uang sekolahku dulu dan membiarkan aku menggantinya pelan-pelan dengan uang hasil part-time ku, bahkan sampai dia harus dikejar-kejar sekolah karena dia terlambat membayar uang sekolah.

Tahun 2007 yang lalu kami lulus dari kuliah dan mendapat pekerjaan yang cukup layak. Kemudian untuk menghemat uang tempat tinggal, kami kemudian menyewa 1 kamar kos dan membeli hanya sebuah ranjang yang lebih besar dan tidur berdua. Sahabatku ini seseorang yang sangat rajin. Semua pekerjaan rumah dilakukannya dan dia nggak pernah mengizinkanku membantunya.

1 tahun kemudian, aku bertemu dengan wanita idamanku, kami berpacaran, dan beberapa tahun berikutnya menikah. Aku yang belum pernah pacaran sama sekali merasa kehidupan dengan istriku adalah 1 kehidupan yang sangat indah. Saat ini, sahabatku sempat ngedumel katanya setelah punya istri aku mulai lupa teman. Aku pun mulai memperbaiki kebiasaanku dan berhubungan baik dengan istri dan juga sahabatku. Di tahun 2010, aku dan istriku memutuskan untuk mengkredit rumah. Saat itu kami tidak mempunyai uang muka yang cukup, tapi sahabatku ini meminjamkan uangnya ke kami. Saat itu dia masih tinggal di rumah kecil kontrakan kami yang dulu. Aku dan istriku sangat terharu. Kami berjanji untuk mengembalikan uangnya secepatnya dan membantu dia soal apapun yang dia butuhkan tanpa syarat.

Tahun 2011, ada seorang pegawai baru yang datang ke kantorku. Dia wanita baik-baik yang cukup cantik. Teringat sahabatku yang masih single, aku pun mengenalkan mereka. Teman kantorku merasa senang, sahabatku juga tampaknya tidak keberatan. Aku dan istriku senang karena berhasil membantu teman-teman di sekitar kami mendapat pasangan. Akhirnya kami pun membantu mereka membeli rumah dan membantu apa yang mereka butuhkan di dalam pernikahan mereka. Setelah mereka menikah, keluarga kami sering pergi makan dan main bersama. Lama kelamaan, aku melihat tampaknya keluarga sahabatku ini terkadang terlihat kurang bahagia. Aku pun menyarankan sahabatku untuk lebih banyak sayang istrinya.

Tepat 3 tahun kemudian, salah seorang temanku di kantor menikah. Karena ada di luar kota, aku dan istri dari sahabatku punya kesempatan untuk pergi dan aku punya kesempatan untuk menemani dia. Hari itu, tampaknya dia minum bir terlalu banyak dan sepulangnya dari tempat pesta, dia muntah setelah aku mengantarkan dia ke depan hotel. Saat aku membantunya, tiba-tiba dia menangis. "Selama ini aku selalu anggap keluarga kalian jadi sahabatku. Aku selalu menganggap kalian kayak saudara sendiri. Tapi kalian merusak hidupku! Aku masih perawan bahkan setelah menikah 3 tahun!" Aku kaget. Akhirnya aku hanya bisa diam di samping temanku yang masih menangis ini. Sepulangnya ke rumah, aku menceritakan hal ini ke istriku dan berniat membantu sahabatku. Aku pun mencarinya bicara sambil mengajaknya minum bir. Malam itu dia minum sangat banyak dan menceritakan banyak hal. Sejak itu aku tahu kalau dia ternyata tidak bisa mencintai wanita. Orang yang selama ini dia suka itu aku. Aku terdiam...

Sejak hari itu, aku belum pernah bertemu muka dengan muka lagi dengan sahabatku. Bahkan telepon pun tidak...

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.